Jumat, 07 Agustus 2015

Hal-Hal Yang Mempengaruhi Penggunaan Sound FX Dalam Sebuah Adegan

Assalamualaikum..
Salam Sejahtera..

Guten Abend.
Kali ini saya akan posting mengenai penggunaan sound effects. intinya adalah penggunaan di setiap scene dalam sebuah movie. okay, let's start.

Penggunaan sound effects tidaklah selalu sama dari awal sampai akhir dari sebuah film. Maksudnya, walaupun efek suara yang dibutuhkan adalah suara yang sama, tapi kondisi dalam suatu adegan akan berpengaruh terhadap penggunaan sound effects tersebut.

Misalnya, suara tembakan dari satu jenis senjata selalu sama dari awal sampai akhir film. File suara yang digunakan pun selalu sama, yang itu-itu aja. Nah, disinilah kesalahannya.

Mana mungkin sih, suaranya selalu sama gitu-gitu aja? Pasti agak beda-beda dikit lah. Karena keadaan dalam film tersebut gak akan sama terus.  Sekarang coba kita pikirin. Dalam alur sebuah film, film action misalnya, keadaan akan selalu berubah. Di awal film, seorang tokoh sedang melalukan sniping dari jarak jauh, tapi hanya menggunakan sebuah assault rfle. Lalu tokoh itu memasuki sebuah ruangan sempit, bertemu musuh, dan membunuh musuhnya pake senjata yang sama. Lalu ia memasuki sebuah lorong panjang, dan menembakkan kembali senjatanya.

Mungkin untuk beberapa orang, akan menggunakan sound effect yang sama dari awal sampai akhir film tersebut. Apa alasannya? Ya pasti. Tokohnya sama, senjatanya sama, pasti sound effect yang dipakai juga sama.

Bener ga sih? Mungkin bener juga. Tapi kita lihat setiap adegannya. Adegan pertama, menunjukkan tokoh berada di luar ruangan, dimana gelombang suara dari sumber bunyi, tidak akan dipantulkan oleh sebuah bidang. Lalu, udara adalah sebuah zat medium yang juga mempengaruhi gerak peluru. Intinya suara tembakan tidak memiliki reverb maupun echo. Peluru yang bergesekan dengan udara juga akan menciptakan bunyi lain, yang disebut desingan peluru. biasanya berbunyi seperti "whoosh.."

Adegan kedua, adalah adegan dimana sang tokoh melepaskan tembakan di ruangan sempit. Diruangan sempit ini, bunyi tembakan itu akan menghasilkan reverb dengan skala kecil. Jika hal tersebut terjadi di ruangan tertutup yang luas, di aula misalnya, pasti akan menciptakan suara reverb  yang lebih besar.

Dan pada adegan ketiga, tokoh tersebut menembakkan kembali senjatanya di sebuah lorong panjang. Menurut anda bakal jadi gimana suaranya? Ja. Pasti akan menciptakan reverb dengan sedikit chorus.

Jujur saja, kalau soal pengertian apa itu yang disebut chorus, echo, reverb, saya kurang begitu paham. Namun saya hanya menerapkan efek-efek tersebut ke dalam file suara yang saya perlukan tanpa memahami apa itu artinya. Jadi, saya hanya menggunakan feeling aja.

Tentu saja,  hal ini tidak hanya berlaku pada adegan dengan senjata api saja. Jika anda membuat sebuah movie bertema fantasy, sci-fi, atau tema lainnya yang agak sedikit “melenceng” dari logika dan kemampuan alami manusia, hal ini juga akan berlaku. Jika anda membuat movie yang di dalamnya terdapat adegan penggunaan “super power”, penggunaan sound effects juga akan menentukan realistisitas film itu.

Pernah buat movie bertema fighting? Kalo cuma fighting dari awal sampe akhir, apa ga bosen? Boleh lah, diselipkan sedikit adegan yang menunjukkan fantasy. Seperti menggunakan jurus-jurus seperti yang ada dalam serial anime Naruto. Untuk sound effects-nya, jangan diambil langsung dari cuplikan videonya.

Lah trus darimana? Coba browsing di google. Cari rasengan sound effects, resultsnya pasti banyak. Tapi kebanyakan sumbernya dari youtube. Kalo ketemu, cari yang suaranya paling clear. Karena kebanyakan sound effects rasengan diambil dari potongan video. 

Kalo udah ketemu yang clear, jangan langsung digabung sama video anda.  Bagaimanapun juga, kebanyakan efek tersebut, termasuk sound effects dibuat dengan alat elektronik. Sementara video anda bukanlah sebuah animasi yang dibuat oleh alat elektronik. Sesuaikan dulu sound effects anda dengan situasi yang ada dalam komposisi video anda.

Misalnya, jika adegan tersebut berlokasi di pantai, suara dari sound effects itu dianjurkan agar sedikit dibuat blur. Apa alasannya? Ini hanya penalaran saja.  Rasengan adalah jurus yang berasal dari elemen angin. Nah, di pantai, biasanya memiliki hembusan angin yang kuat. Suara pusaran angin dari Rasengan, akan beradu dengan hembusan angin yang ada di pantai. Otomatis sound effects dari rasengan tidak akan setajam saat ia dibuat.

Bagaimana caranya? Untuk membuat pudar suatu sound effects, dapat ditambahkan efek suara yang tidak banyak mengubah suara asli dari sound effects tesebut. Menerapkan efek sembarangan? Silahkan. Banyak efek yang dapat memudarkan suara asli dari sebuah sound effects. Yang pasti sesuaikan dengan keadaan dalam adegan tersebut, dan jangan terlalu menghilangkan suara asli dari sound effects tersebut.


Oke,, cukup untuk postingan kali ini. semoga bermanfaat.

Terimakasih
Wassalamualaikum

0 komentar:

Posting Komentar